[mini-writing] Astronomi dan Refleksi Masa Kecil

Gadis Jeruk - Gold Edition
Gadis Jeruk karya Jostein Gaarder

Belom lama ini gw baru aja nyelesain baca novel “Gadis Jeruk” karya Jostein Gaarder untuk yang kedua kalinya. Novelnya ga tebel banget sih, cuma 252 halaman. Kalo cuma dibaca sekilas (tanpa penghayatan), mungkin yang kita dapet dari novel itu adalah surat dari seorang ayah (namanya Jan Olav) kepada anaknya di masa depan (namanya Georg). Jadi, waktu si Georg berumur 3,5-an tahun ayahnya kena penyakit yang menyebabkan ia meninggal dunia. Sebelum meninggal, si ayah menuliskan surat spesial untuk Georg untuk dibaca saat Georg sudah dewasa.

Gw ga bakal cerita detail mengenai isi surat itu, sebaiknya baca novelnya sendiri deh (seru loh). Menurut gw, walaupun novel itu hanya sebuah fiksi dan ceritanya sendiri dibawakan dengan cukup simple, isi dari novel itu padat makna; kalo gw bisa paksa menyingkatnya dalam tiga kata, novel itu berisi tentang: cinta, filsafat, dan astronomi. Ayah Georg waktu masih muda yang mengalami jatuh cinta pada seorang gadis yang membuatnya ia menjadi lebih dalam dan luas dalam memandang realitas dan beberapa kali menyinggung astronomi.

Sebenernya, niat awal gw bikin tulisan ini bukan buat ngeresensi novel “Gadis Jeruk” (gw emang ngga pandai membuat resensi). Tapi yang pengen gw ceritain adalah bahwa setelah baca novel itu lagi, kembali mengingatkan tentang:

– cita-cita gw dari kecil yaitu pilot, astronot, atau astronom (dulu waktu umur segitu kayanya belom bisa bedain deh antara astronot dan astronom, pokoknya cita-cita itu berkaitan dengan luar angkasa, yang pasti bukan jadi peramal nasib perbintangan);
– cerita waktu kecil, terkait hobi astronomi dan kehidupan (kayanya, mending baca novel “Gadis Jeruk” dulu deh dan sekalian juga baca “Dunia Sophie” karya Jostein Gaarder, biar nambah pengetahuan kan ? Cerita gw di bawah ini ga ada apa-apanya).

Jadi gw mau cerita tentang itu. Ceritanya mungkin akan panjang lebar karena gw kalo udah nyerocos susah berentiinnya dan jangan aneh juga kalo tiba-tiba tulisannya OOT karena kalo udah nulis itu pikirannya bisa melayang kesana kemari. OK, sekarang, kita mundur jauuuh ke belakang …

Continue reading